LUWU UTARA | TOPNEWS.co.id – Luwu Utara masih berada dalam zona orange penyebaran Covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan.
Tentu ini menjadi kekhawatiran Pemda Lutra melalui Satgas Covid-19, karena akan berdampak pada masuknya Luwu Utara ke zona merah penyebaran Covid-19, jika tes usap (swab) tak dimasifkan. Mengingat juga Lutra sudah 10 pekan berada di zona orange.
Untuk mencegah hal itu, Satgas Covid-19 Lutra melakukan sesuatu di luar kebiasaan melalui swab massal di perkantoran.
Tak hanya di kabupaten, swab massal juga menyasar perkantoran di wilayah kecamatan, desa dan kelurahan.
Swab massal di perkantoran sudah dimulai sejak 26 Oktober 2020 kemarin. Namun swab massal masih jauh dari ekspektasi Satgas Covid-19.
Pasalnya dari target 3.000 pegawai, sampai Kamis 5 November 2020, baru ada 472 pegawai, baik organik maupun non organik, yang telah diswab oleh Tim Gerak Cepat (TGC) Dinas Kesehatan.
Untuk itu, Satgas Penanganan Covid-19 Luwu Utara tidak henti-hentinya terus mengimbau pegawai dengan kesadaran sendiri agar mau secara sukarela untuk diswab
“Jika testing kita rendah pasti akan berdampak pada zonasi Luwu Utara. Kita akan masuk ke zona merah. Apalagi Luwu Utara sudah 10 pekan berada di zona orange,” kata Jubir Satgas Covid-19, I Komang Krisna, Kamis (05/11/2020) kemarin.
Komang menjelaskan, swab massal bertujuan untuk menurunkan angka positif rate (Pr) dan reproduksi efektif (Rt) Covid 19.
“Makanya kami mohon semua pegawai di masing-masing Perangkat Daerah bersedia dan secara sukarela untuk dilakukan swab massal demi kesehatan kita bersama,” pinta Komang.
Dia pun meminta pegawai yang belum diswab dan mau diswab secara sukarela dan atas kesadaran sendiri agar segera ke Posko TGC.
“Swab massal kita lanjutkan di Posko TGC,” terangnya.
Sampai Kamis 5 November 2020, hasil swab massal di perkantoran mencapai 472 orang. Lima di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19, masing-masing Dinas Kesehatan 1 orang, Dinas Ketahanan Pangan (2), dan Kantor Kecamatan Malangke (2).
Total kasus positif kini mencapai 351, dengan rincian 309 sembuh, 24 dikarantina dan 18 meninggal dunia. Hari ini, terdapat penambahan 8 kasus, masing Masamba (6), Baebunta (1) dan Sukamaju Selatan (1). (LH)