PALOPO | TOPNEWS.id – Wali Kota Palopo Judas Amir, mengaku menolak menemui para pengunjuk rasa yang unjuk rasa di Kantor DPRD karena tidak bisa memperlihatkan identitasnya.
Hal itu disampaikan oleh Judas Amir saat menggelar konfrenasi pers di ruang kerjanya pada Senin (24/06/2019) sore kemarin.
Menurutnya, dirinya akan bersedia menemui para pengunjuk rasa jika dapat menunjukkan kartu identitasnya. Baik berupa KTP mau pun kartu mahasiswanya.
“Saya akan menemui pendemo itu, jika mereka bersedia memperlihatkan kartu identitasnya. Kalau tidak, saya menolak,” kata Judas Amir dihadapan sejumlah awak media.
Wali Kota pasangan Rahmat Masri Bandaso ini beranggapan, bahwa peserta aksi yang mengatasnamakan warga Palopo ini, bukan semuanya penduduk asli Palopo. Sehingga dinilai penting untuk mengetahui identitasnya.
“Jangan sampai kita diskusi tentang Palopo, tapi yang hadapi ternyata orang Malaysia. Makanya saya mau lihat KTP dulu. Kalau dia tunjukkan KTP, baru kita diskusi apa pokok permasalahannya,” tambah Judas.
Apabila bukan warga Palopo, Judas mempertanyakan alasan mereka untuk datang demo di Kota Palopo.
“Jika mau permasalahkan kenaikan tarif PDAM itu sudah selesai. Saya sudah teken SK kenaikannya. Jadi jika ada yang merasa itu salah, mari kita diskusi dimana letak kesalahannya,” tegas Judas.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa dan warga, melakukan unjuk rasa di kantor DPRD Palopo terkait kenaikan tarif PDAM hingga 25 persen. (**)