PALOPO, SULSEL | TOP-NEWS.co.id – Polisi masih melakukan penyidikan terkait tewasnya seorang security saat unjuk rasa berlangsung di Kejaksaan Negeri (Kejari) Palopo.
Namun, polisi sudah mengamankan lima orang pengunjuk rasa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Uang Rakyat (Gempur) yang melakukan aksi unjuk rasa di Kejari Palopo.
Hal ini disampaikan Kapolres Kota Palopo, AKBP Muh. Yusuf Usman saat menggelar konferensi pers di Mapolres Palopo, Kamis (21/07/2022).
Menurutnya, pihaknya masih terus melakukan penyidikan terkait tewasnya seorang security tertimpa pagar besi yang roboh saat aksi unjuk rasa berlangsung.
“Kita masih melakukan penyidikan, dan sudah melakukan olah TKP, termasuk memeriksa sejumlah saksi mata,” kata AKBP Muh Yusuf Usman.
Selain itu, dirinya juga menyampaikan jika pihaknya sudah mengamankan sedikitnya lima orang mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di Kejari Palopo.
“Belum ada tersangka. Tapi kita sudah mengamankan lima orang mahasiswa untuk dimintai keterangan yang ikut dalam aksi tersebut,” jelasnya.
Selain memeriksa saksi-saksi, polisi juga mengamankan barang bukti berupa pagar kantor kejaksaan dan mobil pickup yang di gunakan saat unjuk rasa.
Diketahui, mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Kejari Palopo, Kamis (21/07/2022) siang.
Saat unjuk rasa mahasiswa tersebut, pagar kantor Kejari Palopo roboh dan menimpa dua satpam, satu orang meninggal.
Korban yang meninggal diketahui bernama Abdul Azis, ia merupakan pensiunan TNI.
Aksi unjuk rasa ini menuntut penuntasan kasus dugaan korupsi Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) tahun 2020 di DPRD Kota Palopo.