PALOPO – Kementerian dalam Negeri menggelar Rapat koordinasi (Rakor) virtual pusat dan daerah dalam rangka percepatan pelaksanaan program pertashop kerjasama pemerintah dalam Negeri dengan PT. Pertamina tahun 2020 dengan Gubernur, Walikota dan Bupati seluruh Indonesia.
Untuk Pemerintah Kota Palopo, Walikota Palopo diwakili oleh Ass III DR. dr. H. Ishak Iskamdar, mengikuti Rakor tersebut di ruang rapat pimpinan lt. 3 secara virtual Rabu, 9 Septemer 2020.
Komisaris utama PT. Pertamina persero diwakili Chandra Kirana mengatakan pertashop (pertamina shop) ini untuk memudahkan masyarakat yang ada di daerah untuk memenuhi keperluan SPUB yang jauh dari jangkauan dari SPBU sehingga tidak jauh untuk mendapatkan SPBU.
Pemerintah (Kemendagri) menginisiasi program pertashop bersama pertamina, karena pertamina merupakah energi nasional yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah 100 persen. “Pemerintah berharap energi dan bbm bisa di nikmati dan di jangaku oleh masyarakat,” katanya.
Lanjtunya untuk itu pertamina persero akan membangun otlet pertashop yang bekerjasan dangan Gubernur, Bupati, Walikota dan kepala desa. Pertashop akan menjadi etentitas bisnis di tingat Desa.
“Kami dari komisaris akan akan terus mengawal dan Meminta direktur utama PT. Pertamina persero supaya targer tahun 2020 bisa tercapai,” ujarnya.
4308 pertashop harus terbangun di seluruh Indonesia namun yang beroprasi sekitar 500 outlet pertashop. Candra menambahkan bahwa pertashop akan menjual bbm non subsidi, sperti gas dan pelumas, bukan hanya menjual bbm tetapi juga akan menjual hasil dari desa.
Pertashop ini bisa juga bisa di gunakan untuk menjual pupuk bersupsidi atau bantuan bantuan masyarakat yang ada di wilaya tersebut, itulah pentingnya strategis pertashop yang akan di gelar di seluruh desa yang ada di Indonesia.
Dia berharap seluruh gubernur, Walikota, Bupati dan kepala desa untuk mensuport dan membantu pertashop ini baik itu dari perizinan, persuratan dll agar pertashop bisa segera di bangun di seluruh Indonesia sehingga seluruh desa yang berjauhan dengan SPBU bisa terjangkau dengan adanya pertashop.
Direktur utama pt. Pertamina persero Nicke Widyawati menyampaikan Program pertashop ini merupakan terjemahan dari tanggung jawab yang diamanahkan oleh pertamina.
Ada Lima tanggung jawab yang perlu di jalankan oleh Pertamina kaitannya dengan penyaluran energi di seluruh Indonesia. Yang pertama Availability yaitu ketersediaan pertashop menjamin ketersediaan energi dalam energi khususnya di wilayah yang belum terjangaku.
Kedua Accesability yaitu pertashop merupakan upacaya pemerintah untuk membangun Infrastruktur energi bagi daerah yang belum berkembang sehingga dapat mengurangis disparitas antar daerah.
Ketiga acceptability yaitu pertamax yang tersedia di pertashop merupakan upaya pertamina menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam aspek acceptability dengan menyediakan bahan bakar ramah lingkungan.
Keempat yaitu Affordability keberadaan pertashop meningkatkan akses energi bagi masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan dan memakmurkan rakyat adil dan makmur.
Kelima Sustainability pertashop merupakan bentuk berkelanjutan, pengelolaan sumberdaya energi secara optimal dan terpadu.
Target untuk pertashop yaitu untuk kecamatan / desa yang belum ada SPBU dan untuk jarak 10km dari SPBU dengan potensi demand gasoline kurang lebih 400 L/hari 30.668 desa, 3.295 kecamatan.
Lanjutnya untuk daerah yang ingin membangun pertashop ada beberapa kriteria yang harus di penuhi, kriteria mitra shop, kriteria lokasi pertashop dan kemudahan perizinan Pemda
Ada tiga kategori yakni Gold, Platinum dan Diamond. Pertashop jenis Gold berkapasitas penyaluran 400 liter per hari dengan luasan lahan yang dibutuhkan sekitar 144 meter persegi. Lokasi dari desa ke SPBU, lebih dari 10 Km atau sesuai dengan hasil evaluasi.
Lanjutnya adapun jenis Platinum, berkapasitas penyaluran 1.000 liter per hari, memiliki tangki penyimpanan 10 KL, luas lahan 200 meter persegi dan lokasinya di kecamatan yang belum terdapat SPBU. Sementara jenis Platinum berkapasitas penyaluran 3.000 liter perhari, memiliki tangki timbun 10 KL, luas lahan 500 meter persegi dan berlokasi di kecamatan yang belum terdapat SPBU.
Kementeria dalam Negeri Tito Karnavia menyampaikan “Sebenarnya pertashop ini sama halnya dengan SPBU tetapi pertashop ini lebih kecil dari SPBU makanya di namakan SPBU kecil yang ada di desa”
Tujuan dari pertashop ini untuk mendekatkan layanan yang mendasar bagi masyatat yaitu bahan bakar minyak (bbm).
Dengan mendekatkan layanan bagi masyarat di samping membuat efesien maka akan menjadi stimulus pembangunan di Desa
“Pertashop bagian dari penunjang desa unuk itu presiden membentuk kementrian desa”
kemendagri berharap agar seluruh pimpinan desa berkreatif, jangan hanya mengandalkan pangkat saja, tetapi berkreasi untuk membangun ekonomi pedesaan. (hms)