Pemkab Luwu Timur Angkut Ban Bekas untuk Tekan Kasus DBD

Foto: Tim dari Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, PT Vale Indonesia Tbk, Satpol PP, TNI, Polri, dan pemerintah kecamatan, saat melakukan pembersihan ban bekas di empat kecamatan, untuk menekan penyebaran DBD dan DD di daerah tersebut, Senin (14/07/2025).

LUWU TIMUR | TOP-NEWS.CO.ID – Dalam upaya menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, menggelar aksi pengelolaan dan pengangkutan ban bekas yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, Senin (14/07/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Bupati Luwu Timur Nomor 400.7 / 384 / DINKES.

Bacaan Lainnya

Fokus utama aksi tersebut, dilakukan di empat kecamatan dengan kasus tertinggi, yakni Towuti, Nuha, Wasuponda, dan Malili.

Hingga 30 Juni 2025, tercatat ada 186 kasus dengue, terdiri atas 46 kasus DBD dan 140 kasus Demam Dengue (DD).

Aksi pengangkutan ban bekas berlangsung 2–11 Juli 2025, dengan total 18 truk membawa ban menuju TPA Ussu, serta sebagian dimanfaatkan untuk kebun warga.

Kegiatan ini melibatkan sinergi antara Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, PT Vale Indonesia Tbk, Satpol PP, TNI, Polri, dan pemerintah kecamatan.

Wardan, Ketua Tim Kerja Penyakit Menular, menyampaikan bahwa ban bekas berisiko menjadi sarang nyamuk bila tidak dikelola.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak menumpuk ban sembarangan dan terus menerapkan prinsip 3M Plus: Menguras, Menutup, Mendaur ulang, serta mencegah gigitan nyamuk.

“Ini merupakan bentuk sinergi yang luar biasa dalam rangka meminimalisir potensi penyebaran DBD. Ban bekas yang tidak dikelola dengan baik sangat berisiko menjadi tempat genangan air dan sarang nyamuk,” ujar Wardan.

Pemkab berharap kegiatan ini dapat menekan angka kasus DBD dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

“Kami mengimbau masyarakat agar tidak menumpuk ban bekas di pekarangan atau tempat terbuka yang bisa menjadi tempat genangan air. Edukasi terkait pentingnya penerapan 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, Mendaur Ulang, serta menghindari gigitan nyamuk terus kami gencarkan,” pungkasnya. (kf)

Pos terkait