Pemkab Lutim Roadshow Rabies di Tomoni Timur Bahas Pengendalian Populasi Hewan Penular Rabies

LUWU TIMUR | TOP-NEWS.CO.ID – Bertambahnya populasi hewan penular rabies (HPR) dan meningkatnya kasus gigitan menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Dalam melakukan pencegahan, Pemkab Luwu Timur, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Bidang Peternakan menggelar kegiatan Roadshow Rabies yang berlangsung di Aula Kantor Camat Tomoni Timur, Kamis (13/11/2025).

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Tomoni Timur Yulius, para kepala desa, Satgas Rabies setiap desa, pemilik hewan peliharaan, perwakilan Puskesmas Tomoni Timur, serta para pendamping desa.

Dua narasumber dari Bidang Peternakan, yakni drh. Gusti Made dan drh. Deni, bersama Muli Kendek dari Puskesmas Tomoni Timur, memaparkan kondisi terkini populasi HPR di wilayah Tomoni Timur serta capaian vaksinasi dan penanganan kasus gigitan hewan.

Dalam paparannya, Camat Tomoni Timur Yulius, menyoroti lemahnya implementasi Peraturan Bersama Kepala Desa se-Kecamatan Tomoni Timur tentang pencegahan penyakit rabies.

“Peraturan ini bersifat mengikat sebagai pijakan kita dalam pencegahan rabies. Namun kenyataannya, belum sepenuhnya ditaati. Populasi anjing dan kucing meningkat pesat. Dulu hanya dibolehkan dua ekor per pekarangan, kini ada yang memelihara hingga lima ekor per rumah,” ujar Yulius.

Ia meminta seluruh kepala desa segera melakukan evaluasi dan langkah tegas dalam mengendalikan populasi anjing guna mencegah bertambahnya kasus gigitan.

Sementara itu, drh. Gusti Made mengungkapkan cakupan vaksinasi rabies terhadap HPR di enam desa di Kecamatan Tomoni Timur baru mencapai 44,87 persen dari total populasi sebanyak 1.266 ekor.

“Secara keseluruhan, program vaksinasi sudah menjangkau hampir setengah populasi, sebagai langkah awal yang baik,” kata Gusti.

Menurutnya, Desa Manunggal mencatat pencapaian menonjol dengan cakupan vaksinasi mencapai 160 persen (96 dari 60 ekor), yang memerlukan verifikasi lebih lanjut.

“Kemungkinan terjadi penambahan populasi baru atau vaksinasi dari luar desa,” tambahnya.

Namun demikian, tiga desa lainnya masih menunjukkan cakupan rendah, yakni Kertoraharjo (25,25%), Patengko (39,67%), dan Margomulyo (38,72%).

Ketiganya akan menjadi prioritas utama dalam program vaksinasi lanjutan.

Adapun Cendana Hitam (68,18%) dan Alam Buana (53,85%) berada pada kategori sedang, mendekati target kekebalan kelompok (70–80 persen).

Perwakilan Puskesmas Tomoni Timur, Muli Kendek, melaporkan bahwa hingga saat ini tercatat 157 kasus gigitan HPR di seluruh desa se-Kecamatan Tomoni Timur.

Ia mengimbau masyarakat untuk segera melakukan tindakan pertama jika terjadi gigitan.

“Segera cuci luka dengan air mengalir dan sabun sebelum mendapatkan penanganan medis di fasilitas kesehatan,” pesannya. (**)

Pos terkait