LUWU TIMUR | TOP-NEWS.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, menggelar upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Lapangan Pendidikan Malili, Kamis (27/11/2025).
Upacara tersebut, dipimpin langsung oleh Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam.
Dengan mengusung tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat”, Bupati Irwan menegaskan bahwa tidak mungkin terwujud Indonesia yang kuat tanpa kehadiran guru yang hebat.
Beliau menyebut guru hebat sebagai sosok yang mengajar dengan hati, adaptif, inovatif, dan mampu menciptakan suasana belajar yang inspiratif serta bebas diskriminasi.
Bupati Irwan menjelaskan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Kemendikdasmen Sentralisasi telah menetapkan tiga fokus kebijakan, yakni pemerataan kesejahteraan, redistribusi guru, dan penataan status guru honorer.
Kebijakan tersebut, kata Irwan, merupakan upaya pemerintah untuk memuliakan profesi guru agar dapat fokus pada tugas mendidik tanpa beban administrasi berlebihan.
Pemerintah juga memberikan berbagai bentuk tunjangan, di antaranya tunjangan sertifikasi sebesar Rp2 juta per bulan bagi guru non-ASN dan tunjangan satu kali gaji pokok bagi guru ASN.
Adapun guru honorer menerima insentif Rp300 ribu per bulan yang langsung ditransfer ke rekening masing-masing.
Meski begitu, Bupati mengakui bahwa tunjangan yang diberikan belum sepenuhnya ideal.
Pada tahun 2026, pemerintah membuka kesempatan beasiswa studi bagi 150.000 guru, meningkatkan insentif guru honorer menjadi Rp400 ribu per bulan, mengurangi beban administrasi, menghapus keharusan mengajar 24 jam, serta menetapkan satu hari khusus belajar bagi guru setiap pekan.
“Seluruh kebijakan ini diarahkan agar guru dapat fokus menjalankan tugas sebagai pendidik profesional dan terus meningkatkan kualitas diri,” ujarnya.
Pada aspek perlindungan profesi, Bupati Irwan menyampaikan bahwa Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kapolri terkait penerapan penyelesaian damai atau restorative justice bagi guru yang menghadapi persoalan dengan murid maupun orang tua.
Bupati Irwan juga mengingatkan masyarakat agar tidak menilai kinerja guru hanya dari angka, sebab tanggung jawab pendidikan pertama berada pada orang tua.
“Terima kasih kepada seluruh Bapak dan Ibu Guru atas dharma bhakti yang tak ternilai. Di tangan Anda masa depan bangsa,” tegasnya.
Upacara turut dihadiri Wakil Bupati Hj. Puspawati Husler, unsur Forkopimda Lutim, Sekretaris Daerah, para Staf Ahli, Asisten, kepala OPD, serta perwakilan PT Taspen Palopo dan peserta upacara lainnya. (kf)
