Luwu Timur Siap Bentuk Desa Siaga TBC Untuk Percepat Eliminasi dan Tuberkulosis

Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, bersama Wakil Bupati, Hj. Puspawati Husler, saat mengikuti kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Percepatan Penuntasan Tuberkulosis (TBC) di Sulawesi Selatan yang digelar secara virtual melalui Zoom Meeting dari Ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati, Rabu (08/10/2025).

LUWU TIMUR | TOP-NEWS.CO.ID — Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, bersama Wakil Bupati, Hj. Puspawati Husler, mengikuti kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Percepatan Penuntasan Tuberkulosis (TBC) di Sulawesi Selatan yang digelar secara virtual melalui Zoom Meeting dari Ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati, Rabu (08/10/2025).

Program percepatan penuntasan TBC ini merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, serta diikuti oleh seluruh 24 kabupaten/kota di provinsi tersebut.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Hj. Fatmawati Rusdi, menegaskan pentingnya komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan untuk mengeliminasi penyakit TBC di daerah.

“Dari 45.472 kasus dan yang sudah tracing 21.236 kasus, hanya 46,7 persen yang berhasil ditemukan. Lebih dari separuh kasus masih belum terdeteksi dan berpotensi menularkan di masyarakat,” ungkap Fatmawati.

Ia menjelaskan, TBC bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga persoalan sosial dan ekonomi.

Berdasarkan data Januari hingga Agustus 2025, sebanyak 42 persen pasien TBC di Sulsel berasal dari keluarga miskin penerima bantuan sosial.

“Angka ini menunjukkan bahwa kemiskinan dan penyakit saling berkaitan erat. Karena itu, penanggulangan TBC harus menjadi gerakan sosial bersama, bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan,” jelasnya.

Fatmawati juga menyampaikan bahwa sejak 2024 hingga 2025, Pemprov Sulsel telah mengembangkan program Desa dan Kelurahan Siaga TBC di berbagai daerah.

Saat ini, baru delapan kabupaten yang telah membentuk Desa Siaga. Ia mendorong kepala daerah segera menerbitkan SK atau Peraturan Daerah tentang Tim Percepatan Penanggulangan TBC (TP2TB).

Usai mengikuti kegiatan Monev, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melanjutkan dengan rapat internal yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati, Dra. Hj. Puspawati Husler.

Dalam rapat tersebut, Wabup Puspawati menekankan pentingnya memperkuat elemen pendukung penanggulangan TBC, seperti penerbitan Surat Keputusan (SK), Peraturan Bupati (Perbup), penyusunan Rencana Aksi, serta pembentukan Desa Siaga TBC.

“Untuk Luwu Timur sendiri belum ada Desa Siaga, maka dari itu kalau bisa satu Puskesmas satu desa binaan. Pemeriksaan TBC saat ini baru tersedia di RSUD I Lagaligo dan Puskesmas Malili,” terangnya.

Ia juga mengimbau agar langkah awal percepatan penanggulangan TBC dimulai dengan sosialisasi kepada masyarakat terkait penyebab dan gejala penyakit tersebut.

Turut mendampingi Wakil Bupati dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan dr. Adnan, Kepala Dinas PMD Halsen, Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Helmy Kahar, Direktur RSUD I Lagaligo dr. Irfan, para Kepala Puskesmas, serta para pengelola program TBC. (kf)

Pos terkait