LUWU TIMUR | TOP-NEWS.CO.ID – Dalam upaya menekan laju inflasi daerah dan memperkuat ketahanan pangan berbasis rumah tangga serta komoditas lokal, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan meluncurkan Gerakan Tanam Cabai Tahun Anggaran 2025 di lahan KWT Anggrek, Desa Pasi-Pasi, Kecamatan Malili.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, Alamsyah Perkesi, yang hadir mewakili Bupati Luwu Timur.
Hadir pula sejumlah tokoh penting daerah, seperti Anggota DPRD Firman Unding, jajaran Forkopimda, Camat Malili, Kepala BPS, perwakilan perusahaan, petani, mahasiswa KKN, dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Alamsyah menegaskan pentingnya gerakan ini sebagai solusi nyata menghadapi fluktuasi harga cabai yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
Ia mengajak seluruh elemen mulai dari rumah tangga, kelompok tani, sekolah, hingga instansi – untuk menjadikan menanam cabai sebagai budaya produktif yang mendukung ketahanan pangan.
“Mari kita dorong partisipasi dari rumah tangga, kelompok tani, sekolah, hingga instansi pemerintah, untuk menjadikan menanam cabai sebagai budaya produktif,” pesannya.
“Kebahagiaan bagi kita semua ketika tanaman yang kita tanam dapat kita panen dengan baik, menghasilkan produksi yang tinggi, dan menambah pendapatan. Sehingga ke depannya, kehidupan petani dapat lebih sejahtera,” tambah Alamsyah.
Selain itu, pemerintah daerah juga menunjukkan komitmennya dengan meluncurkan berbagai program prioritas sektor pertanian, antara lain:
1. Pupuk gratis plus.
2. Pelatihan dan pendampingan intensif.
3. Akses jaminan kredit usaha tani.
4. Revitalisasi jaringan irigasi.
5. Subsidi bibit unggul dan bantuan alsintan.
6. Pembangunan baruga tani dan kebun bibit desa.
7. Pengembangan pasar agro & program Rumah Pangan Lestari (RPL).
“Pemerintah akan terus hadir dari hulu ke hilir – mulai dari pemberian benih, pelatihan, hingga membuka akses pasar bagi petani,” tutup Alamsyah. (kf)