LUWU UTARA, SULSEL | TOP-NEWS.CO.ID – Warga Dusun Tuara, Desa Malibu, Kecamatan Sabbang, Luwu Utara, digegerkan dengan adanya penemuan mayat, pada Jumat (17/05/2024) kemarin.
Mayat seorang pria tersebut diketahui bernama Jumardin (44), yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kebunnya sendiri, sekira pukul 13.15 WITA.
Korban, pertama kali ditemukan oleh tetangganya, Terang (46), dengan posisi mayat tengkurap.
Dari keterangan aparat kepolisian Polsek Sabbang, bahwa kronologi kejadian dimulai ketika istri korban menghubungi, Terang menanyakan keberadaan suaminya yang belum pulang.
Terang kemudian memutuskan untuk mencari korban di kebunnya. Setibanya di sana, Terang menemukan tubuh korban di belakang rumah pondok kebun, dalam kondisi sudah membengkak dan mengeluarkan bau busuk.
Terang segera berteriak meminta tolong, yang kemudian menarik perhatian dari beberapa warga yang ada disekitar lokasi sehingga mereka bersama-sama menutup tubuh korban dengan sarung.
Menerima laporan dari warga, Kapolsek Sabbang, IPTU Jusman, S.E., bersama personil dan Reskrim Polres Luwu Utara, yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim AKP Muh. Althof Zainudin, S.T.K., S.I.K., M.H., segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Mereka langsung mengamankan area dengan memasang garis polisi (police line). Setelah melakukan identifikasi terhadap jenazah korban, polisi kemudian membawanya ke Rumah Sakit Andi Djemma Masamba.
Kapolres Luwu Utara, AKBP Muh. Husni Ramli menyatakan keprihatinannya atas penemuan mayat di Dusun Tuara, Desa Malimbu.
“Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Polisi segera mengambil tindakan dengan mengamankan TKP dan melakukan identifikasi awal,” kata Muh. Husni.
“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban,” jelasnya.
Kapolres Luwu Utara, juga menyampaikan, meskipun keluarga korban menolak otopsi, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan untuk memastikan tidak ada unsur kriminal dalam kejadian tersebut.
“Kita akan tetap melaksanakan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian korban,” terangnya.
Sementara itu, dari keterangan tim medis dari RS Andi Djemma Masamba, penyebab kematian korban belum dapat disimpulkan dan masih menunggu hasil pemeriksaan medis yang akan keluar tiga hari kemudian.
Keluarga korban, termasuk istrinya, menyatakan tidak keberatan atas kematian korban dan menerima dengan ikhlas.
Mereka juga menolak untuk dilakukan otopsi dengan alasan sudah menerima kejadian tersebut sebagai takdir dari Allah SWT.
Sekira pukul 22.30 WITA, jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka di Dusun Sappana, Desa Pao Macang, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Luwu Utara, untuk segerah dimakamkan.
Berdasarkan keterangan keluarga, korban yang setiap hari beraktivitas di kebun dalam kondisi sehat saat berangkat ke kebun. Meskipun demikian, korban diketahui memiliki riwayat penyakit sesak napas.
Selain itu, petugas juga tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di sekitar TKP yang dapat mengindikasikan adanya tindakan kriminal.
Pihak keluarga berharap agar tidak ada spekulasi yang memperkeruh situasi, dan polisi tetap melakukan penyelidikan untuk memastikan tidak ada unsur kriminal dalam kejadian tersebut. (econ)