LUWU | TOP-NEWS.co.id – Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian (DKUP) Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menggelar Pelatihan UMKM dengan mengangkat tema “Sinergitas Stakeholder dalam Pemberdayaan, Pengembangan dan Tranformasi Digital UMKM dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional”.
Pelatihan UMKM yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu, Drs. H Sulaiman, MM, dilaksanakan di Aula Celebes Islamic School (CIS), Desa Senga Selatan Kecamatan Belopa, Senin (04/07/2022).
Kegiatan tersebut, diikuti sebanyak 30 orang pelaku UMKM dengan narasumber dari CEO Mirainesia, Ahmadi, Kabid Perizinan BP3M Luwu, Azis Ramli, dan Perwakilan dari BPOM Palopo.
Dalam sambutannya, Sekda Luwu, H Sulaiman mengatakan, Perekonomian rakyat menjadi salah satu sektor yang paling merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Bahkan geliat prospek usaha mikro, kecil dan menengah menjadi lesu serta terhambat produktivitasnya.
“Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, alhamdulillah kondisi saat ini sudah mulai membaik sehingga kita sudah dapat memulai kegiatan pelatihan bagi pelaku UMKM di Kabupaten Luwu,” kata H Sulaiman.
Menurutnya, UMKM merupakan salah satu pondasi perekonomian bangsa Indonesia yang sangat diharapkan bisa memberikan andil yang besar dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional Khususnya di Kabupaten Luwu.
“Karena pentingnya pelatihan ini maka saya harapkan para peserta dapat mengikuti kegiatan ini sampai selesai, apalagi materi pelatihan hari ini terkait dengan perkembangan teknologi digital, bagaimana pelaku UMKM dapat memasarkan usahanya dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada,” lanjutnya.
Sekda berharap, efek kegiatan dari pelatihan UMKM akan berimplikasi positif terhadap penguatan sinergitas para stakeholder dalam upaya pemberdayaan, pengembangan dan transformasi digital UMKM guna percepatan pemulihan ekonomi masyarakat Kabupaten Luwu.
Kepala Bidang Pemberdayaan Pengembangan Usaha Mikro, Syahrir ST selaku pelaksana pelatihan melaporkan bahwa kegiatan ini sebagai implementasi dari inovasi yang dilakukan oleh DKUP pada bidang Pemberdayaan Pengembangan Usaha Mikro untuk memperkuat sinergitas seluruh stakeholder dalam pemberdayaan serta memberikan dukungan terhadap pengembangan potensi dan peningkatan kualitas UMKM.
Sementara itu, CEO Mirainesia, Ahmadi selaku narasumber menjelaskan, bahwa para pelaku UMKM perlu mengetahui keilmuan bisnis terlebih dahulu sebelum memastikan usaha apa yang akan dijalankan.
“Mengapa ini perlu, karena kompetensi membuat produk dan kompetensi berbisnis itu berbeda maka dari itu melalui pelatihan ini saya mencoba berbagi pengalaman di dunia UMKM,” kata Ahmadi.
Dirinya mengungkapkan, kebanyakan pelaku UMKM belum memenuhi perizinan, PIRT dan lain sebagainya, sehingga kedepannya diharapkan ada sinergitas dari semua stakeholder dalam hal pemberdayaan UMKM.
“Terkait Transformasi digital, menjadi sebuah hal baru bagi para pelaku UMKM yang dituntut untuk bisa beradaptasi demi berkembangnya usaha. Digitalisasi akan sangat membantu pelaku UMKM dalam informasi pemasaran, pembukuan dan sebagainya,” jelasnya.
“Ada banyak Platform – platform yang menyediakan jasa tersebut tinggal bagaimana pelaku UMKM menerapkan sesuai kebutuhan mereka,” pungkas Ahmadi. (rls)