PALOPO, SULSEL | TOP-NEWS.co.id – Pejabat Wali Kota Palopo, Asrul Sani, SH., M.Si memimpin Apel Siaga Bapak dan Bunda Asuh Stunting Dalam Upaya Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting Lingkup Pemerintah Kota Palopo Tahun 2023, di Tribun Lapangan Pancasila, Jumat (13/10/2023).
Dalam apel tersebut, Pejabat Wali Kota Palopo mengingatkan kembali bahwa Pemerintah memiliki target nasional angka stunting sebesar 14% di Tahun 2024 yang diatur dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021.
“Namun sampai hari ini Survei Nasional SSGI tahun 2022 prevalensi stunting di Kota Palopo mencapai 23, 8% masih jauh diatas standar yang dinginkan oleh nasional bahkan Bapak Gubernur Sulawesi Selatan mencanangkan di Sulawesi Selatan zero stunting,” ungkap Asrul Sani.
Menurutnya, Gubernur sudah melaunching aplikasi INZTING (Ikhtiar Menzerokan Stunting) berharap di Kota Palopo kita manfaatkan aplikasi itu sebagai sarana untuk melakukan monitoring atau evaluasi penderita stunting maupun pencegahan.
“Penurunan prevalensi stunting di Kota Palopo ada penurunan sebesar 4,7% dari Tahun 2021 sebanyak 28,5% dari hasil E-PPGBM Tahun 2023 prevalensi stunting 2% angkanya 228 kasus,” jelasnya.
Kemudian stunting sendiri adanya gangguan kesehatan pada anak karena masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak menyebabkan tinggi badan anak terhambat lebih rendah dibandingkan anak seusianya
“Melalui apel siaga stunting ini, kita berharap kepada semua bapak dan bunda asuh untuk berkomitmen mendampingi secara berkelanjutan dan memastikan anak asuh bisa mendapatkan perhatian penuh baik dari intervensi spesifik maupun intervensi sensitif,” terangnya.
“Saya berharap bukan hanya fokus menangani penderita stunting tapi kita juga melakukan pencegahan mulai dari kehamilan ibu sampai dengan kelahiran dan juga berharap mulai hari kita bergerak untuk melakukan penanganan stunting maupun penanganan stunting,” harap Asrul.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas PP&KB Kota Palopo, Samsil, S.Si.Apt.M.Si bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat berhasil kita lakukan yaitu pendampingan bapak dan bunda asuh menandakan bahwa sudah empat kali dilakukan dan hasilnya sangat signifikan untuk penurunan stunting dari angka 291 untuk maret sekarang september sudah turun hingga 228 anak stunting jadi mengalami penurunan yang sangat signifikan.
“Kegiatan ini kita lanjutkan semoga berikutnya dengan selesainya pemberian asupan makanan bapak dan bunda asuh selama tiga bulan bisa keberhasilannya lebih meningkat lagi dibanding yang kemarin,” jelasnya.
Terdapat beberapa kelurahan yang sudah mengalami penurunan yang signifikan dan ada juga yang sudah zero stunting.
Penurunan angka stunting ada sekitar 63 kasus yang sembuh dan total bapak dan bunda asuh kita yang dirilis hari ini sekitar 56 instansi terkait termasuk TNI Polri dan lintas sektor.
Ada beberapa instansi yang sudah tidak masuk dalam daftar dikarenakan anak asuhnya sebanyak 291 sudah dinyatakan sembuh salah satunya Dinas perindustrian yang berhasil anak asuhnya bebas dari stunting.
“Untuk yang mengalami penurunan angka stunting itu lebih banyak berada di Kecamatan Wara Utara dan dua kelurahan yang sudah zero stunting. Ada juga balita yang perjalanan dia menurun akan tetapi lambat terdapat di Kecamatan Bara, akan tetapi Kecamatan Bara merupakan salah satu lokus stunting mulai dari Tahun 2021-2024 perlu intervensi oleh semua sektoral kerja bersama dan bekerja bersama agar supaya angka stunting dan keluarga berisiko stunting di prioritaskan karena disini kita melakukan dua hal intervensi spesifik dan sensitif tentunya bukan hanya memperhatikan yang sudah berkasus akan tetapi bagaimana kemudian memperhatikan keluarga berisiko agar supaya tidak ada lagi kasus stunting baru di Kota Palopo,” tandasnya.
Turut hadir pada Apel Siaga Bapak dan Bunda Asuh Stunting Forkopimda Kota Palopo, Pimpinan Perangkat Daerah, Camat dan Lurah se-Kota Palopo. (rls)