LUTIM – TOPNEWS.co.id — Legislator dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luwu Timur (Lutim), Sunawar Arisal apresiasi atas kesuksesan Festival Keraton Nusantara ke-XIII di Wotu dalam rangkaian acara pementasan Teater I La Galigo Mbuli Lipu (Pulang Kampung) dan Ramah Tamah para Raja dan Sultan se-Nusantara, Desa Lampenai, Kecamatan Wotu, Lutim, Kamis (12/09/2019) Kemarin.
“Kesuksesan FKN ke XIII di Wotu, karena adanya Badan Pekerja Adat (Panitia lokal FKN Wotu) yang cukup hebat,” ungkap Legislator terpilih tahun 2019.
Menurutnya, kesuksesan itu nampak, tidak ada sedikit pun halangan ataupun riak terjadi atas jamuan para Raja dan Sultan yang hadir “Itu terbukti, para Raja dan Sultan hadir semua puas atas jamuan para badan pekerja adat dan panitia lokal FKN Wotu,” ujarnya, Jumat (13/09/2019).
Sebelumnya, Agung Datok Sri Tengku Daeng Bahar Ismail dipertuan Raja Malaysia ini, mengatakan perjalanan dari satu persatu wilayah Kedatuan Luwu dalam rangkaian FKN 2019 ini, sangat melelahkan. Karena dari satu tempat ke tempat lain sangat jauh.
“Namun kelelahan itu lenyap seketika diganti dengan rasa suka setelah sampai di Wotu. Di wotu mendapat jamuan dengan baik. Disuguhkan hiburan berupa pementasan Teater I La Galigo yang berjudul Sawerigading Pulang Kampung,” ujarnya
Raja dan Sultan menghadiri acara pementasan Teater I La Galigo dan Ramah Tamah merasa puasa serta meninggalkan Kesan yang sulit di lupakan.
“Keramahan, kesatuan antara pemimpin daerah dan pemangku adat di Wotu sangat nampak,” tambahnya.
“Saye dah dengar name Ilagaligo itu, tapi tak penuh saye memahaminye, pastilah saye penasaran, tadi malam dah tengok kisah tu sampai habes, Luar biaselah kisahnye, apelagi di lakonkan gades dan bujang yang hemat saye sangat terampel, saye kagom dan sangat terhibur,” kata dengan bahasa melayu.
Sama dikatakan, Raja Samu-Samu VI De Laatste van Koning Stamboom, Sekretaris Jenderal Silatnas Raja Sultan Nusantara Indonesia, jamuan yang dilakukan Panitia FKN di wotu cukup baik.
“Saya cukup apresiasi tentang panitia lokal FKN di Wotu. Memberikan kesan cukup baik menyambut Para Raja dan Sultan yang hadiri,” ujarnya.
Menurutnya, beberapa kegiatan seperti teater I La Galigo cukup memukau buat kami dengan kerja-kerja panitia FKN lokal di Wotu.
“Bukan hanya kegiatan teater I La Galigo saya anggap sukses. Tapi dalam kegiatan Ramah Tamah pun kita sambut secara adat di Wotu. Dan itu saya anggap di wotu prosesi menyabut secara adat masih terjaga baik. Apalagi kita disajikan beberapa tarian cukup sakral buat saya, seperti tarian Kajangaki dan Sumajo itu,” jelasnya.
Seperti diketahui, Forum Informasi dan Komunikasi Keraton se-Nusantara (FIKKN) yang menunjuk Kedatuan Luwu sebagai tuan rumah.
Festival Keraton Nusantara (FKN) ke-13 (XIII) digelar Kedatuan Luwu pada 6-12 September 2019.