LUWU TIMUR | TOP-NEWS CO.ID — Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, memimpin rapat bersama Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparmudora) serta tim ahli Geosite terkait finalisasi draft peta deliniasi Geopark Matano dan sistem Danau Malili, di Ruang Rapat Bupati, Rabu (10/09/2025).
Rapat ini merupakan bagian dari tahapan pengusulan Geopark Matano menuju status Geopark Nasional.
Proses pengusulan tersebut mencakup empat aspek utama, yakni warisan geologi, keragaman geologi, keanekaragaman hayati, dan keragaman budaya.
Dalam arahannya, Bupati Irwan menyarankan agar frasa “Sistem Danau Malili” dikaji ulang untuk menghindari multitafsir dikalangan masyarakat.
Ia menilai nama tersebut dapat membingungkan masyarakat awam yang belum memahami penjelasan rinci terkait penamaan.
“Untuk nama Geopark Matano sudah sesuai, namun bagian ‘Danau Malili’ sebaiknya dikaji kembali,” kata Bupati Irwan.
Ia juga menegaskan agar Tim Pengembangan Geopark Matano dan Sistem Danau Malili yang telah dibentuk sejak 2022 bekerja secara profesional.
Bupati juga berharap seluruh dokumen dapat diselesaikan dan disetujui paling lambat 1 September 2026, dengan evaluasi progres dilakukan setiap triwulan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Disparmudora, A. Tabacina Akhmad, menjelaskan bahwa frasa “Danau Malili” merujuk pada lima danau di Luwu Timur, yaitu Danau Matano, Danau Mahalona, Danau Towuti, Danau Tarapang Masapi, dan Danau Lantoa yang semuanya berada dalam kompleks Malili.
Ia juga memaparkan bahwa pengusulan Geopark Nasional harus melalui delapan tahapan, yakni: penyusunan dokumen, penyerahan dan pemeriksaan dokumen, verifikasi dokumen, verifikasi lapangan, Focus Group Discussion (FGD), rapat pembahasan bersama TVGN, rekomendasi Kepala Badan Geologi, dan keputusan Menteri ESDM.
Pengelolaan Geopark ini bertujuan untuk mendukung konservasi, edukasi, serta pengembangan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
Rapat tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Disparmudora Catur Dyan Sintawati, Sekretaris Camat Wotu Hasratang, Drafter Peta Deliniasi Muh. Saleh Syam, Dosen Teknik Pertambangan Universitas Andi Djemma Ittong Sulle, dan Tim Website dari Diskominfo-SP Samaruddin. (kf)