LUTRA – 45 warga di Kelurahan Salassa Kecamatan Baebunta dan Desa Salama Kecamatan Sabbang, menerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), masing-masing senilai Rp.17.500.000.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, di Kantor Lurah Salassa, Kamis (9/7) kemarin, bersama Ketua DPRD Basir, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Syamsul Syair, dan juga Erfika selalu PPK Rumah Swadaya dari Kementerian PUPR.
“Perumahan mrupakan kebutuhan dasar masyarakat yang menjadi prioritas. Pemberian bantuan ini merupakan wujud komitmen untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang berpenghasilan rendah. Segala bantuan ini tentu merupakan bentuk keseriusan dan perhatian Ibu Bupati, Ibu Indah dan SKPD yang membidangi,” terang Erfika saat menyampaikan laporan.
Sementara itu, saat memberikan sambutan setelah menyerahkan bantuan, Bupati Indah menuturkan bahwa BSPS berfokus pada peningkatan kualitas rumah, bukan pembangunan rumah baru.
“Masing-masing KK mendapat bantuan Rp. 17,5 jt. Harus kita pahami bahwa perumahan swadaya ini dibangun atas prakarsa dan upaya masyarakat dalam hal ini bergotong-royong, sebab dari nilai bantuan yang diberikan tidak akan cukup jika melihat kebutuhan tapi tetap harus dimaksimalkan,” kata Indah.
Melalui upaya Pemda dalam hal ini Dinas Perkimtan, program bantuan rumah dari Kementerian PUPR dimulai sejak 2016 dengan dibangunnya rumah nelayan di Desa Poreang, 2017 di Desa Pengkajoang, 2018 di Desa Tamuku dan 2019 Pemda mendapat alokasi 505 unit BSPS yang tersebar di 9 kecamatan; 25 desa dan satu kelurahan, dan berlanjut hingga tahun 2020 ini meski tidak sebanyak dengan kuota tahun lalu.
“Hal ini tentu merupakan bentuk perhatian Pemerintah Pusat kepada Pemda sebab kita mendapat alokasi yang cukup besar dibanding dengan daerah lain. Saya kira ini wujud koordinasi yang cukup baik yang telah kita bangun sebab program dari pusat tidak pernah berhenti menyentuh masyarakat di Luwu Utara. Kita berharap mudah-mudahan perhatian pemerintah tidak pernah putus meski di tengah pandemi covid-19,” tutur bupati perempuan pertama di Sulsel ini. (hms)