Pemkab Lutim Dukung Peluang Ekspor Lada ke Belanda

LUWU TIMUR – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur mendukung sepenuhnya peluang ekspor lada Luwu Timur ke Belanda. Dukungan ini disampaikan Wakil Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, saat menghadiri undangan Kedutaan Belanda dalam Business Round Table Discussion dan Business Dinner program Trade Mission to South Sulawesi Embassy of The Kingdom of the Netherlands, yang berlangsung di Novotel Makassar Grand Shayla, Selasa (23/04/2019).

Kehadiran Kedutaan Belanda dengan menyertakan delegasi perusahaan Belanda, antara lain berasal dari sektor Maritime Kelautan, Waste Program Sanitasi, Architecture and Management Training serta Agriculture Pertanian. Dalam Business Round Table Discussion, rombongan Luwu Timur diberikan kesempatan untuk bertemu langsung dengan Pengusaha Rempah asal Belanda, Verstegen, yang di wakili Chief Representative Office Evert-Jan Verschuren.

Bacaan Lainnya

Pada kesempatan ini, Wabup Irwan menyampaikan beberapa perhatian Pemerintah Kabupaten Luwu Timur utamanya terkait kesinambungan dan kondisi harga yang terjadi diantara para petani lada di Luwu Timur.

“Adanya kesenjangan harga dan jatuhnya harga lada di tingkat petani yang ada di Luwu Timur membuat Pemerintah Kabupaten Luwu Timur berupaya membantu dengan memberikan peluang pasar bagi perusahaan-perusahaan seperti Verstegen. Kami sangat mendukung Verstegen untuk melakukan pendampingan petani guna mendapatkan kualitas yang diharapkan dari Verstegen,” kata Irwan.

Didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Andi Habil Unru, Irwan menawarkan sebuah konsep MoU dengan pihak Verstegen. Hal ini merupakan langkah awal pelegetimasian peran pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengembangan lada khususnya di Luwu Timur.

Irwan menambahkan bahwa, komoditi yang ada di Luwu Timur, bukan hanya Lada, tetapi juga komoditi lainnya seperti cokelat, pala, vanilla dan cengkeh. Khusus komoditi lada, data tahun 2018 menyebutkan bahwa luas lahan sebesar 6 ribu hektar dengan kapasitas produksi hingga 4.500 ton per tahun, sehingga kebutuhan Verstegen akan 800 hingga 900 ton per tahun hanya menjadi 1/4 dari produksi tahunan kami. (hms/ikp/kominfo)

Pos terkait