Selama Berkantor di Kecamatan, Budiman Terima Curhatan Masyarakat Terkait 1 Milar 1 Desa

TOP-NEWS.co.id – Bupati Luwu Timur, Budiman membuat terobosan di usia kepemimpinannya baru berjalan dua tahun.

Budiman resmi menjabat Bupati Luwu Timur sisa masa jabatan 2021-2026, pada Senin (5/4/2021) lalu.

Bacaan Lainnya

Budiman dilantik oleh Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Ruang Rapat Pimpinan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Kota Makassar.

Nampak, Budiman lebih suka menjemput bola dengan turun ke masyarakat.

Dituangkan dalam kebijakan berkantor di tiap kecamatan selama tiga hari, ada 11 kecamatan di Luwu Timur yang wilayahnya dari pesisir laut, pegunungan hingga pesisir danau.

Berkantor di kecamatan dengan membawa para kepala organisasi perangkat daerah (OPD), dalam rangka evaluasi program 2021 dan program 2022 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur berbasis kecamatan.

Kecamatan yang telah didatangi yaitu Burau, Kalaena dan Wotu. Burau jadi awal kebijakan ini dimulai pada Rabu 19 Januari 2022, dan Nuha baru mulai pada Rabu (16/2/2022).

Dalam perjalanannya, Budiman banyak mendapat curhat dari warga terkait pembangunan, selama berkantor di kecamatan.

Selain curhat, warga, tokoh agama, pemuda juga senang karena bupati membawa kepala OPD turun menemui masyarakat.

Warga dengan senang hati menyampaikan aspirasi kepada bupati, dengan harapan agar aspirasinya bisa ditindaklanjuti.

Selama berkantor di kecamatan, program 1 miliar 1 desa jadi program yang kerap disosialisasikan ke masyarakat.

Apa itu 1 miliar 1 desa?

Program ini bukan sembarang program, Budiman dalam beberapa kesempatan mengatakan tujuan dari program ini untuk menciptakan desa yang mandiri kedepannya.

Dalam 1 miliar 1 desa ini, sudah mencakup pembagian 60 persen untuk infrastruktur dan 40 persen untuk pemberdayaan dalam arti umum.

“Kita memberikan Rp 1 miliar 1 desa diluar ADD dan dana desa, untuk membantu melahirkan desa desa mandiri ke depan,”

“Ini ini yang tidak tidak umum dilakukan oleh daerah lain,” kata Budiman.

“Setahu saya, tidak ada daerah lain (punya bantuan Rp 1 miliar 1 desa). Kalau dana desa dan ADD selama ini ada, merata di seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Budiman juga menjelaskan alasan kenapa program bantuan khusus Rp 1 miliar 1 desa dibuat.

“Kami memberikan bantuan keuangan khusus Rp 1 miliar 1 desa, agar bagaimana nanti di Rp 1 miliar itu, juga akan membantu pencapaian visi kami,” katanya.

Program 1 miliar 1 desa ini juga bisa dimanfaatkan desa untuk program bedah rumah, penerangan jalan (Luwu Timur terang), bantuan bagi petugas keagamaan dan lain-lain untuk mewujudkan visi misi bupati.

Bahkan, program 1 Miliar 1 Desa mendapat apresiasi dari Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Saya sangat senang ternyata Bupati Luwu Timur punya program menggelontorkan dana Rp 1 miliar 1 desa,” kata Deputi Direktur BI Sulsel, Sani Eka Duta.

Disampaikan Sani pada diseminasi joint research pembangunan inklusif Kabupaten Luwu Timur “optimalisasi sektor pertanian sebagai basis ekonomi Luwu Timur”, Senin (23/1/2022) di kantor Bupati Luwu Timur.

Sejatinya, program bantuan keuangan khusus ini, sudah berjalan mulai tahun 2022. Desa pun diharapkan memasukkan proposal untuk menjemput program ini.

Tentunya, proposal yang langsung

menyasar pada asas manfaat yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di desa.

Anggota DPRD Luwu Timur, Alpian pun mengapreasiasi bupati berkantor di kecamatan bersama kepala OPD.

Namun, Alpian menyarankan agar kepala OPD yang ikut bersama bupati agar pro aktif menyosialisasikan program yang melekat di OPD masing-masing.

“Jangan hanya berkantor bersama bupati tapi pas pulang hanya bawa pulang capek. Tapi inti sebenarnya, sosialisasikan program ke masyarakat, agar diketahui dan bisa dijemput oleh warga,” kata Alpian, Selasa (15/2/2022) malam.

Hal ini disampaikan Alpian setelah mendapat laporan bahwa sejumlah kepala OPD hanya turut meramaikan saja.

“Lah kalau turut meramaikan, untuk apa? Mestinya buka program ke masyarakat agar diketahui secara luas, saya kira itu yang diharapkan bupati,” tambah anggota komisi III DPRD membawahi bidang pembangunan ini.

Lebih lanjut, yang menarik saat Budiman berkantor di Wotu, ia meluncurkan program 1 kamar 1 pasien di RSUD I La Galigo, ini ditandai juga dengan janji kampenye pada program ini telah teralisasi.

Program 1 kamar 1 pasien yang ruangannya mirip dengan kamar VIP ini ditujukan untuk pasein kelas tiga atau bangsal.

Program 1 kamar 1 pasien terobosan baru dalam pelayanan kesehatan, yang baru Luwu Timur yang laksanakan.

Direktur RSUD I La Galigo Luwu Timur, dr Benny mengatakan klasifikasi pasien kurang mampu dan kaya berusaha dihilangkan di RSUD I La Galigo dalam hal ruang perawatan.

“Inilah yang mendasari program bupati pak Budiman, satu kamar satu pasien di rumah sakit, ini sudah direalisasikan,” kata Benny usai peluncuran.

Benny menjelaskan program satu kamar satu pasien ini diperuntukkan bagi pasien kelas tiga atau yang umumnya dirawat di bangsal.

“Biasanya kalau pasien bangsal itu kasian identik dengan masyarakat tidak mampu,”

“Dengan program ini, mereka bisa merasakan ruang perawatan yang sama dengan kalangan mampu, mirip VIP,” imbuhnya.

Ia menambahkan, untuk ruang pasien satu kamar baru tersedia 32 kamar.

“Kedepan akan kami tambah lagi untuk pasien yang selama ini dirawat di kelas 3 atau bangsal,” katanya.

Sejatinya, ada 15 program prioritas dari Bupati Luwu Timur, namun baru beberapa saja disampaikan ke masyarakat saat berkantor di kecamatan.

Pos terkait