LUWU | TOP-NEWS.co.id – Pemerintah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menggelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriah di Masjid Agung Luwu, Jumat (22/10/2021).
Maulid kali ini mengangkat tema “Meneladani Akhlak dan Mengidolakan Rasulullah Muhammad, SAW di Era Millenial”.
Kegiatan keagamaan tersebut juga dihadiri langsung oleh Bupati Luwu, Dr H Basmin Mattatang, Sekda Luwu, H Sulaiman, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Rudi R Dappi, Unsur Forkopimda, Para Kepala OPD, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Majelis Taklim BKMT, dan para santri.
Dalam Sambutannya, Bupati Luwu mengatakan bahwa pelaksanaan Peringatan Maulid Nabi Muhammad, SAW dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Luwu tepat pada hari Jum’at dengan tujuan agar masyarakat dapat mengikuti kegiatan ini setelah melaksanakan sholat Jum’at secara berjamaah.
“Hari Jum’at menjadi hari terbaik memperbanyak ibadah, dimana nilai dan segala macam pahala akan dilipatkan gandakan, sehingga pelaksanaan Peringatan Maulid Nabi Muhammad, SAW yang dilaksanakan setelah Sholat Jum’at berjamaah, diharapkan dapat diikuti oleh para Jamaah Masjid Agung,” kata H Basmin Mattayang.
Menurut Bupati Peringatan Maulid Nabi Muhammad, SAW merupakan wujud kecintaan umat muslim khususnya masyarakat Kabupaten Luwu kepada Nabi Muhammad, SAW
“Kita semua berharap, melalui momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad, SAW ini, kita mampu melaksanakan segala Sunnah Nabi, mampu mengkristalkan nilai luhur keimanan, karakter dan akhlak Nabi Muhammad, SAW yang kemudian nilai-nilai ketauladannya kita aplikasikan dalam kehidupan berumahtangga dan mewariskan nilai-nilai luhur tersebut kepada anak cucu kita. Semoga kita dapat mewujudkan Kabupaten Luwu menjadi daerah dengan nuansa religi dan mewujudkan masyarakat Qur’ani,” ucap H Basmin Mattayang.
Hikmah Maulid Nabi Muhammad, SAW yang dibawakan oleh Kasi Bimas Kementerian Agama Kabupaten Luwu, H Sukardi mengupas tentang keteladanan Rasulullah.
“Ada tiga keteladanan Rasulullah, SAW yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan kita, yang pertama adalah keteladanan dalam bertutur kata serta menjaga silaturrahmi, kedua adalah keteladanan dalam menghargai keluarganya, dan yang ketiga adalah keteladanan dalam beribadah,” ungkap H Sukardi.
Dijelaskan H sukardi, prestasi seorang suami bukan terletak pada jabatannya, begitu pula prestasi seorang istri bukan terletak pada karier dan kecantikannya. Tetapi prestasi yang sebenarnya adalah bagaimana orang tua menjadilah teladan dalam rumah tangga, lalu mengajak anak-anaknya untuk mengidolakan Rasulullah Muhammad, SAW. (Kominfo)