Percepat Penurunan Angka Stunting, Sekkab Luwu Paparkan 8 Aksi Konvergensi

LUWU | TOP-NEWS.co.id – Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu, H. Sulaiman paparkan delapan aksi konvergensi program percepatan penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Luwu Tahun 2021.

Itu dilakukan pada Konvergensi Lintas Sektor/Lintas Program Dalam Upaya Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat di Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.

Bacaan Lainnya

Sulaiman menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Luwu dalam rangka pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting. Dukungan stakeholder dan semangat kerja Tim Penggerak PKK menjadi salah satu kunci pelaksanaan 8 aksi.

“Data prevalensi stunting Kabupaten Luwu berdasarkan Riskesdas 2018 sebesar 30,3% dan SSGI 2021 sebesar 22,8%. Penurunan yang signifikan ini adalah usaha kerja-kerja tim dalam rangka penurunan angka stunting di Kabupaten Luwu,” papar Sulaiman.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Claro Makassar, ini dibuka langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman dengan agenda Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Kabupaten/Kota dan Pameran Lokus Stunting 2021.

“Sasaran kita adalah bagaimana pembentukan karakter SDM yang kuat, dan dimulai dari hal-hal yang mendasar. Kalau asupan gizi kuat, kalau yang terpenuhi cukup, mereka tidak stunting, mereka tidak termasuk gizi buruk, busung lapar diwaktu kecil, akan memberikan peluang dan potensi yang lebih baik dan besar kepada anak dimasa depan,” tuturnya.

Pada stand pameran Kabupaten Luwu, kripik kelor “KK Luning Cegah Stunting” mendapat apresiasi dari Ketua TP-PKK Provinsi Sulawesi Selatan, Naoemi Octarina. Cemilan berbahan dasar daun kelor dan nasi tersebut sebagai alternatif asupan gizi bagi anak yang enggan memakan sayur.

Kepala Dinas Kesehatan, dr. Rosnawary, pada kegiatan yang sama menyampaikan saat pemaparan bahwa kegiatan ini berlangsung sebagai ajang untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta berbagi pengalaman dan inovasi dari 24 Kabupaten se Propinsi Sulawesi Selatan dalam upaya menurunkan prevalensi stunting.

“Di Kabupaten Luwu, bentuk inovasi upaya pencegahan dan penurunan stunting adalah LUWU MACENNING, atau Luwu Bersama Mencegah dan Melawan Stunting, didalamnya terdiri dari Grab 1000 Hari Pertama Kehidupan, Gertak Sayur (Gerakan serentak menanam pohon kelor yang diketahui memiliki gizi tinggi), Kelambu (Kelas Ibu Hamil), dan Rempas (Remaja Aksi Peduli Stunting),” terang Rosnawary. (Hms)

 

Pos terkait