PALOPO | TOPNEWS.co.id – Puluhan Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Palopo menggelar aksi demonstrasi di depan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Jumat (23/8/2019).
Mereka menuntut adanya kebijakan UKT yang merugikan calon mahasiswa.
Alfianto selaku Korlap Aksi mengatakan dalam orasinya bahwa aksi ini bermula dikarenakan ulah kampus yang sewenang-wenang mengambambil kebijakan.
“Aksi kami ini merespon kebijakan fakultas yang menetapkan standar UKT untuk calon mahasiawa baru jalur mandiri hanya bisa mendapatkan UKT Gret 3 (tiga) yakni minimal Rp.2.200.000.
Yang diketahui sudah melanggar aturan UKT itu sendiri,” kata Alfianto.
Sehingga kebijakan tersebut memicu kemarahan kepada pengurus lembaga mahasiswa lainnya.
Aksi yang menuntut pihak fakultas agar memperhatikan ketetapan UKT yang diberatkan kepada mahasiswa yang tidak sesuai peraturan dan ekonomi mahasiswa yang mendaftar.
Sementara, Ketua HMPS Perbankan Syariah Rahmad Majid juga menyampaikan saat berorasi ,”Kami meminta kepada pihak fakultas agar tidak seenaknya menetapkan UKT kepada calon mahasiswa yang tidak sesuai dengan keadaan Ekonomi Mahasiswa baru, jelas ini melanggar PMA No 7 tahun 2018 pasal 8 Ayat 2,” ungkapnya.
Terkait nasib CAMABA yang sampai saat ini belum sanggup membayar UKT gret 3(tiga) yang berjumlah 2,2jt. Presiden BEM FEBI mengeluarkan statemen akan mengawal calon mahasiswa tersebut.
“Banyak mahasiswa baru yang berhak mendapatkan pembayaran UKT gret 1(satu) yakni Rp. 400.000 dan 2(dua) yakni Rp, 1.500.000. Namun dipaksa oleh fakultas untuk membayar gret 3 (tiga) yang berjumlah Rp, 2.200.000 .
Diketahui, saat aksi berlangsung, belum ada pihak dari Fakultas yang menanggapi aksi tersebut, namun Ketua BEM Fakultas tetap mengawal kebijakan tersebut
“Tentu ini dalam pengawalan kami dan komitmen mempejuangkannya dan terus melakukan aksi dengan jumlah yang banyak jika tuntutan tidak direspon baik,” tegas Alfian Afandi.
Saat dikonfirmasi kepada Fakultas, Ketua Dekan dan wakil dekan serta seluruh ketua jurusan tidak berada ditempat.
“Tidak ada Dekan dan wakil dekan serta ketua prodi, semua berangkat ke Makassar karena ada kegiatan, saya tidak bisah memberi tanggapan terkait aksi ini,” kata Nurdin yang merupakan Dosen IAIN Palopo.(HR)