Bupati Indah yang juga alumnus program pertukaran International Visitor Leadership Program dari Departemen Luar Negeri AS (IVLP) ini menuturkan, pemerintah butuh dukungan terutama dari masyarakat untuk menghadapi dan melewati masa pandemi covid-19.
“Tantangan terbesar kita ada di masyarakat. Bagaimana membangun kedisiplinan, sebab virus ini tidak berpindah sendiri. Sebelum membangun kedisiplinan, masyarakat harus mengetahui dengan baik covid 19, seperti apa cara penularannya dan upaya pencegahannya yang paling efektif. Itulah pentingnya mendorong daya literasi masyarakat untuk membaca setiap protokol kesehatan yang dikeluarkan secara resmi oleh pemerintah. Sekali lagi bahwa perlawanan ini tidak bisa dimenangkan oleh pemerintah, tenaga medis, gugus tugas yang melibatkan seluruh elemen, maupun relawan yang jaga di posko tiap hari, tapi kita butuh dukungan masyarakat untuk memenangkan dan melewati masa pandemi ini,” ucap bupati yang karib disapa IDP ini.
Ditanya terkait lebih mementingkan kesehatan atau ekonomi, IDP menegaskan, keselamatan masyarakat adalah yang utama.
“Jika harus memilih, jelas bahwa keselamatan masyarakat adalah yang utama. Sejak awal diumumkannya kasus pertama di Indonesia, kami langsung membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tepat 16 Maret lalu dan langsung mengeluarkan imbauan pada masyarakat untuk tidak pulang kampung dulu. Namun yang terjadi, saya dibully habis-habisan. Ini tentu risiko sebagai pengambil kebijakan, tapi tidak apa-apa sebab banyak kebijakan yang kemudian sesungguhnya diketahui baik jika sesuatu telah terjadi,” jelas isteri dari Anggota DPR RI, Muhammad Fauzi ini. (Rn)