PALOPO | TOP-NEWS.co.id – Seorang warga BTN Merdeka, Kel. Salekoe, Kec. Wara Timur, Kota Palopo memberikan paket kotoran sapi kepada Ketua DPRD Kota Palopo, Nurhaeni di ruang kerjanya, Selasa (28/1/2020) siang.
Kotoran ternak itu merupakan bentuk protes warga BTN Merdeka yang resah dengan adanya hewan ternak yang berkelirana di lingkungan rumah mereka.
Isnul mengatakan selain membuat lingkungan menjadi kotor dan bau, hewan ternak yang berkeliaran di rumah penduduk itu membuat tanaman warga sekitar menjadi rusak.
“Hewan ternak ini masuk diwaktu subu, sekitar pukul 03.00 WITA dan membuat kotoran didepan rumah, sehingga sangat menyengat,” kata Isnul.
Meskipun warga sudah menyurat kepada pihak DPRD Kota Palopo, namun hingga saat ini belum juga ada kejelasan.
“10 hari lalu, kami memasukkan surat ke DPRD Palopo mengenai masalah ini. Namun hingga saat ini, belum juga ditanggapi oleh DPRD Palopo,” jelas Isnul.
Permasalahan hewan ternak ini sebenarnya telah diatur dalam peraturan daerah nomor enam tahun 2019 tentang perubahan perda nomor 7 tahun 2006 tentang peternakan dan penertibannya.
“Untuk itu, kami mendesak Pemerintah Kota Palopo melalui DPRD Palopo untuk mengeluarkan Perwal yang mencakup penegakan perda tersebut. Kami juga mendesak agar dilakukan pendataan pemilik ternak, agar mereka diberi sosialisasi dan diberi sanksi jika melanggar,” tegasnya.
Dia menambahkan, banyak kejadian tidak menyenangkan yang dialami warga mengenai kotoran sapi. Dia menceritakan, ada warga yang ingin ke masjid untuk sholat subuh tidak sengaja menginjak kotoran sapi. Padahal, warga tersebut sudah hampir sampai di gerbang masjid.
“Terpaksa warga tadi harus kembali ke rumah untuk mengganti pakaiannya, karena sarung yang dia kenakan saat itu terkena kotoran sapi. Untuk itu, kami berharap permasalahan ini menjadi perhatian serius bagi anggota DPRD Palopo,” harapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Palopo yang menerima paket kotoran sapi tersebut mengatakan akan menindaklanjuti keluhan warga. Dia juga bercerita bahwa dirinya sering juga menjadi korban akibat berkeliarannya hewan ternak itu.
“Saya juga tidak setuju jika ada hewan ternak dilepas begitu saja sama pemiliknya. Karena hal tersebut dapat merugikan orang lain. Saya juga pernah jadi korbannya. Penah tanaman yang saya rawat dengan susah dirusak segerombolan sapi. Hewan ternak itu menginjak dan memakan tanaman saya,” pungkasnya. (**)