LUWU, SULSEL | TOP-NEWS.CO.ID – Berfoto dengan mengenakan Jas modern dan jas tutu (Baju Adat) dengan warna yang berbeda, dihadapan ribuan simpatisan, relawan dan tim pemenangan, calon Bupati Luwu Arham Basmin Mattayang menjelaskan makna dari perbedaan tersebut.
Penjelasan terkait perbedaan itu dijelaskan oleh Arham saat melakukan kampanye dialogis di Desa Lalong, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Sulsel, Sabtu (26/10/2024) lalu.
“Awal-awal setelah deklarasi, saya mengajak pak Rahmat untuk ukur jas tutu kemudian foto bersama dan sementara saya menggunakan jas modern,” katanya.
“Jas yang saya gunakan ini jas yang melambangkan profesi, dan pak Rahmat menggunakan jas tutu. Disini saya ingin menegaskan, inilah Luwu, dengan beragam perbedaan suku, agama dan lain-lainnya,” tambahnya.
Meski berbeda, Arham memastikan kedepan jika diberikan mandat memimpin Kabupaten Luwu ia akan menjadi pemimpin dari semua perbedaan dan keragaman yang ada di Kabupaten Luwu.
“Kami memastikan, kami akan menjadi pemimpin semua golongan, semua agama yang ada di Kabupaten Luwu,” tegasnya.
“Simbol yang saya gunakan adalah simbol profesionalisme dan simbol dari kerapihan, sementara pak Rahmat mengenakan jas tutu, simbol dari masyarakat yang menjunjung tinggi adat istiadat, inilah yang nantinya akan kami bawa dalam pemerintahan, yaitu pemerintahan yang bersih, bekerja secara profesional tanpa meninggalkan kebudayaan yang ada di Kabupaten Luwu,” tutup Arham, calon Bupati Luwu nomor urut 3. (**)