LUTIM – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLH) Kabupaten Luwu Timur melaunching program Gerakan Sekolah Optimis Raih Adiwiyata atau Gelora Adiwiyata. Gerakan ini menyasar seluruh sekolah di Kabupaten Luwu Timur untuk mewujudkan sekolah hijau yang peduli dan berbudaya lingkungan.
Launching program ini ditandai pemukulan gong oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Timur, H. Bahri Suli didampingi Anggota DPRD, Andi Surono dan Kepala DLH, Andi Tabacina Akhmad. Kegiatan ini juga diikuti ratusan Kepala Sekolah yang dipusatkan di Gedung Wanita Simpurusiang Malili, Rabu (06/11/2019).
Kepala DLH Luwu Timur, Andi Tabacina Akhmad mengatakan, ada empat komponen penting program Adiwiyata mencakup aspek kebijakan sekolah berwawasan lingkungan. “Aspek kurikulum sekolah berbasis lingkungan, aspek kegiatan sekolah berbasis partisipatif dan aspek pengelolaan sarana dan prasarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan,” katanya.
Pencapaian kinerja program Adiwiyata masih belum maksimal. Dari 301 sekolah, baru 42 sekolah yang meraih predikat Adiwiyata, 4 sekolah Adiwiyata Provinsi dan 7 sekolah Adiwiyata Nasional dan belum ada satupun yang meraih predikat sekolah Adiwiyata Mandiri.
Untuk itu, kata Tabacina, perlu upaya terstruktur, massive dan inovatif agar seluruh stakeholder program Adiwiyata segera bangun, bersemangat dan bersinergi. Gelora Adiwiyata ini diharapkan memacu semua sekolah di Luwu Timur untuk mempersiapkan sekolahnya untuk bergabung dalam Gelora Adiwiyata.
Sementara itu Sekda Luwu Timur mengaku Pemerintah Daerah sangat menyambut baik program ini. Menurutnya, dengan banyak menanam pohon berarti secara tidak langsung kita sudah menjaga lingkungan, menjaga ekosistem.
“Keterlibatan kita semua untuk bersama-sama mengoptimalkan gerakan gelora Adiwiyata ini. Semua yang hadir disini harus menjadi motivator untuk meningkatkan penataan lingkungan sekolah dan menggerakkan anak didik untuk ikut berpartisipasi menjaga lingkungan,” kata Bahri.
Dengan melibatkan sekolah-sekolah dalam program Adiwiyata ini berarti mengajar anak didik di sekolah untuk paham akan menfaat pepohonan sehingga mereka kelak akan menjadi generasi yang sadar akan lingkungan. Ia juga mengingatkan bahwa jangan jadikan tujuan program ini untuk meraih prestasi semata, namun yang paling penting adalah keberlanjutan dan kesinambungan program.
Sementara Bupati Luwu Timur, HM Thoriq Husler juga menyempatkan menemui peserta guna melakukan dialog dengan para Kepala Sekolah. Bupati mengharapkan agar program ini didukung semua pihak untuk menjaga ekosistem lingkungan,. Apalagi, kata Husler, Luwu Timur juga merupakan daerah penyangga lingkungan dengan mayoritas wilayahnya adalah hutan.
“Melalui program ini, kita gugah semua elemen masyarakat utamanya sekolah untuk memulai gerakan cinta lingkungan,” tutupnya. (hms/ikp/kominfo)