PALOPO – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palopo menggelar kegiatan yang bertajuk ‘Pertemuan program bangga kencana’, di Aula kantor kecamatan Bara, Selasa, (16/6/2020).
Pertemuan itu dirangkaikan dengan penyerahan secara simbolis buku rekening kepada Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dan Kader Keluarga Berencana (KKB) se-kecamatan Bara. Kepala UPT KB Kecamatan Wara, Edward, pada kesempatan itu dalam laporannya menyampaikan Kecamatan Bara, tahun ini mendapat target akseptor baru sebanyak 453. “Dan tahun ini, dari bulan Januari sampai Mei, ada 101 akseptor baru,” ujar Edward.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Farid Kasim Judas (FKJ), menanggapi lirik mars keluarga berencana yang dinyanyikan di awal pertemuan. Dirinya mengaku baru di BKKBN, baru beradaptasi dengan BKKBN. “Mars KB, saya tidak hafal lagunya sehingga pada saat bernyanyi bersama saya hanya diam saja, menyimak. Dari kata dan lirik dari penggalan lagu tersebut ada makn. Sudah waktunya keluarga berencana,” Ungkap FKJ.
Senggalan kata di awal itu, adalah komitmen bersama, mengajak untuk introspeksi diri, mengajak mengetahui sebenarnya bahwa pemerintah mengajak untuk memahami bahwa sudah waktunya membangun sebuah unit kecil. Keluarga adalah salah satu unit kecil yang menjadi perhatian pemerintah. Unit terkecil adalah rumah tangga.
“Sudah waktunya disini adalah berarti ada reaksi, ppkb dan sub ppkb. Pertanyaannya, sebelum melangkah keluar, apakah kita sudah siap, apakah kita sudah sesuai apakah kita sudah berada pada posisi yang seharusnya,” jelasnya dihadapan PLKB dan kkb kecamatan Bara.
Kepala Dinas PP dan KB melanjutkan, dirinya sengaja datang menghadiri pertemuan dan mengikutkan seluruh kepala bidang yang ada pada dinas PP dan KB. “Saya bawa (kabid) karena kami memang bangun sebuah kolaborasi. Jika saya kerja sendiri, saya tidak akan bisa tapi jika kita kerja bersama hasilnya pasti maksimal,” ujarnya.
FKJ menambahkan, Persentase yang masih kurang dari target bukanlah sebuah masalah.
Itu hanya belum bertemunya persepsi seluruh stake holder yang bertanggungjawab atas pelaksanan program ini. Jika sudah kompak semua, sudah berkolaborasi turun ke lapangan, saling mendukung satu sama lain, maka pasti angka ini (target) akan naik grafiknya.
“Dalam melaksanakan program berhenti saling menyalahkan satu sama lain. Jika ada yang menyalahkan, pertanyaannya kemudian adalah apakah kamu sudah benar ? Tentu semua orang orang punya kekurangan dan kekeliruan. Yang paling tepat dan harus dilakukan adalah membangun kekompakan, menutupi kekurangan satu sama lain, membangun kerjasama, membangun solidaritas saling bahu membahu. ini yang harus kita lakukan,” kuncinya. (hms)