TOP-NEWS.co.id – Haru bercampur bahagia terpancar dari ratusan guru honorer di kabupaten Luwu Timur yang telah menerima SK pengangkatan sebagai aparatur sipil negara (ASN) dengan perjanjian kerja. Bukan hanya itu, gaji merekapun telah dibayarkan pemkab Luwu Timur sejak Maret 2022 lalu.
“Semasa masih berstatus tenaga honorer, gaji yang kami terima belum bisa menutupi kebutuhan keluarga. Kini setelah menerima SK bupati Luwu Timur, gajinya bisa menalangi kebutuhan,” ucap Hariyanti salah seorang ASN PPPK yang mengajar di SD Lagaroang Malili.
Perempuan yang telah dikarunia 4 anak ini mengungkapkan terima kasihnya atas upaya pemkab Luwu Timur memperjuangkan nasib guru honorer yang kini terangkat menjadi ASN PPPK. “ Terima kasih kepada bapak bupati, instansi BKPSDM, Dinas Pendidikan Luwu Timur atas perhatian dan kepedulian kepada kami selaku tenaga honorer. Hari ini ungkapan terima kasih itu diwujudkan dengan gelaran syukuran di aula kantor dinas pendidikan dan kebudayaan Luwu Timur,’ tandas Hariyanti.
Sekadar diketahui, 482 guru honorer di Luwu Timur telah terangkat menjadi ASN PPPK tahun 2021. Syukuran tersebut dihadiri bupati Luwu Timur Budiman, ketua tim penggerak PKK Sufriaty, forum koordinasi pimpinan daerah serta sejumlah kepala OPD lingkup Pemkab Luwu Timur.
Dalam sambutannya, bupati Budiman menyampaikan selamat kepada seluruh tenaga guru P3K yang telah berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara.
“Momen syukuran ini harus kita maknai dengan bekerja tulus dan ikhlas, sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” kata Budiman.
Dia menambahkan bahwa, meningkatnya Indeks Prestasi Manusia (IPM) dari sektor pendidikan sangat bergantung dan ditentukan dari keberhasilan pendidikan sekolah. Sehingga Guru ASN harus memiliki etos kerja yang tinggi dalam menumbuhkan sifat disiplin.
Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, La Besse dalam laporannya menyampaikan bahwa, jumlah P3K yang menerima perjanjian kerja sebanyak 589 orang. Di tahun 2019 sebanyak 107 orang, tahun 2021 sebanyak 482 orang, tahap I sebanyak 213 orang, tahap II 269 orang dengan jumlah laki-laki sebanyak 93 orang, perempuan sebanyak 389 orang.(*)
