LUTRA – Genangan air yang acapkali terjadi di beberapa wilayah pemukiman di kota Masamba, disebabkan meluapnya aliran salu bebe, penanganannya kini terus dilakukan agar genangan air tidak terjadi lagi. Bahkan penanganannya sudah dilakukan sejak medio Agustus lalu. Hal ini dikatakan Camat Masamba, Adjie Saputra, usai mendampingi Pjs Bupati Luwu Utara dalam peninjauan aliran salu bebe, Rabu (30/9/2020), di Masamba.
“Sejak Agustus kemarin, pimpinan sudah memerintahkan kepada kami untuk memasifkan penanganannya, sejak 16 – 17 Agustus 2020. Bahkan Dinas PUPR jauh hari sebelumnya juga sudah merancang beberapa titik jalur air, malah sudah ada titik koordinatnya yang dibuat teman-teman dari PUPR,” ungkap Adjie. Cuma kendalanya, kenapa penanganannya agak lama, karena beberapa warga ada yang menolak lahannya dijadikan saluran air.
“Sejak Agustus kami juga jajaki yang punya lahan karena saluran ini melalui pemukiman penduduk, makanya kami hati-hati. Nah, kendalanya, banyak yang menolak dengan alasan ada yang sudah jadi pondasinya,” beber Adjie. Tapi saat ini, kata dia, pihaknya terus melakukan pendekatan-pendekatan persuasif untuk meyakinkan warga bahwa pekerjaan ini untuk kepentingan masyarakat juga, khususnya masyarakat Masamba.
Adjie juga membeberkan bahwa titik-titik saluran air sudah selesai dikerjakan. Tinggal menunggu pipa saluran saja untuk menormalkan aliran air agar tidak terjadi genangan lagi. Penyebab lainnya, lanjut dia, bahwa ada beberapa saluran lama yang sudah puluhan tahun tidak dialiri air yang kembali dibuka. “Saluran lama ini yang membutuhkan waktu lama, karena dikerja secara manual. Kenapa manual, karena alat berat tidak bisa masuk,” jelas Adjie.
“Teman-teman dari PUPR sudah membersihkan saluran itu kurang lebih 1 km. Mulai dekat toko optic sampai depan Telkom itu sudah digali. Jadi memang persiapannya agak lama karena yang dihitung teman-teman PUPR adalah aliran airnya dan debit airnya, karena jangan sampai terjadi human error, tentu akan menimbulkan masalah baru lagi. Makanya kita sangat hati-hati dalam mengatasi persoalan genangan air ini,” sambung dia.
Saat ditanya kapan pekerjaan ini selesai, ia menyebutkan bahwa dinas terkait akan berusaha merampungkan sampai satu minggu ke depan. “Sudah ada beberapa jalur air yang difinalkan atau selesai dikerja. Insya Allah, satu minggu sudah bisa dialiri air. Intinya, sudah siap. Tinggal dikasi turun pipanya, jalur air sudah bisa fungsional,” terangnya. Meski begitu, instansi teknis tetap membuat saluran alternatif guna mengantisipasi jangan sampai saluran yang dibuka tidak dapat menampung debit air. “Makanya ada alternatif saluran, ada perencanaan cadangan selama pembentukan jalur dikerjakan,” tandasnya. (hms)