Laga Panas Lawan Marseille, PSG Kalah Lagi

PARIS – Untuk kali kedua secara beruntun Paris Saint Germain (PSG) menelan kekalahan dalam lanjutan kompetisi Ligue 1 setelah ditumbangkan Marseille. Kekalahan itu diwarnai hujan kartu hingga membuat Neymar harus diganjar kartu merah.

Sejatinya pertandingan di Parc des Princes, Senin (14/9/2020) dini hari WIB, ingin dimaksimalkan Parisien. Maklum sebagai juara liga musim lalu, PSG tersandung di laga awal setelh dibekuk RC Lens.

Bacaan Lainnya

Nyatanya bukan kemenangan diperoleh justru kegagalan berujung sanksi yang dituai finalis Liga Champions musim ini. Hujan kartu kuning mewarnai duel berlabel Le Classique itu. Neymar adalah salah satu dari lima pemain yang diusir keluar lapangan.

“Saya tidak marah sama sekali. Tantangannya adalah untuk memisahkan kinerja dari hasil,” kata Tuchel kepada Telefoot. Saya tidak menyukai reaksi kami dalam tiga menit terakhir. Saya tidak setuju dengan itu, itu terlalu berlebihan. Saya akan menderita reaksi ini,” seperti dilansir dari SINDOnews.

“Saya tidak suka hasilnya. Kami memiliki pertandingan yang hebat, penampilan yang hebat. Saya sangat senang dengan upaya tim saya. Jika kami terus bermain seperti itu, kami akan memenangkan semua pertandingan. Saya sangat senang,” paparnya.

Buat PSG hasil yang diperoleh di awal kompetisi tersebut seolah mengulangi sejarah musim 1978/79. “Bukan hal yang biasa bagi kami untuk tidak mencetak gol. Kami harus kembali ke konteks pertandingan ini. Kami memiliki statistik yang luar biasa. Itu pertandingan yang hebat. Saya sama sekali tidak khawatir. Saya bahagia sebagai pelatih. Kami masih kekurangan pemain, kami memiliki skuad yang sangat kecil. “

Soal komposisi pemain Tuchel mengakui dirinya saat ini kesulitan meramu tim menyusul belum kembalinya beberapa pemain andalan. Kylian Mbappe dan Mauro Icardi yang selama ini jadi pemain kunci pun masih absen. “Bukan rahasia lagi, kami kehilangan lima pemain termasuk Choupo-Moting. Ini akan menjadi rumit, kami memainkan banyak pertandingan. Saya tidak tahu apakah tim lain yang pernah bermain di Liga Champions harus memainkan begitu banyak pertandingan.” (*)

Pos terkait