LUWU TIMUR | TOP-NEWS.CO.ID – Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam memimpin rapat koordinasi (rakor) bersama PT Vale Indonesia (PTVI) untuk membahas solusi alternatif dampak kebocoran pipa milik perusahaan tersebut.
Rakor berlangsung di Aula Kantor Camat Towuti, Luwu Timur, Sulsel, Jumat (05/09/2025).
Selain Bupati, rakor juga dihadiri oleh Kapolres Luwu Timur AKBP Ario Putranto TM, anggota DPRD Alamsyah dan Arifin, perwakilan Danramil Nuha Lettu Inf. Badaruddin, serta Direktur dan Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer PT Vale, Budiawansyah.
Rapat dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama membahas solusi teknis dari titik satu hingga titik tiga kebocoran pipa.
Sesi kedua fokus pada penanganan dampak terhadap lima desa terdampak di Kecamatan Towuti, dengan luas total 82 hektare.
Dalam arahannya, Bupati Irwan menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Luwu Timur belum akan mengambil keputusan akhir sebelum hasil kajian dari tim ahli Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Hasanuddin (Unhas), dan pemerintah daerah selesai disusun.
“Insya Allah, selaku pemerintah kami akan kawal permasalahan ini hingga tuntas, dan saya pastikan semua berjalan secara fair dan transparan,” tegas Irwan.
Direktur External Relations & Corporate Affairs PT Vale Indonesia, Endra Kusuma, menjelaskan bahwa dampak kebocoran terbagi dalam empat aspek, yakni sawah, kebun, empang, dan hewan ternak.
Masing-masing diklasifikasikan dalam tiga tingkat dampak: rendah, sedang, dan tinggi.
Endra menambahkan, PT Vale berkomitmen memperbaiki infrastruktur yang terdampak, terutama saluran irigasi, agar aliran sungai kembali berfungsi seperti semula.
Rakor ditutup dengan pernyataan Bupati Irwan yang menegaskan akan terus melakukan pengawasan di wilayah terdampak.
Ia juga mengumumkan perpanjangan masa tanggap darurat selama tujuh hari ke depan untuk memastikan penanganan berjalan maksimal. (kf)