Pelaku Penganiayaan di Lamasi Menyerahkan Diri, Kapolres Luwu: Apapun Motifnya, Perbuatan Pelaku Tidak Dibenarkan

Pelaku penganiayaan di Lamasi, SA (43) saat menyerahkan diri ke Mapolsek Lamasi, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Jumat (19/05/2023).

LUWU, SULSEL | TOP-NEWS.co.id – Pelaku penganiayaan terhadap seorang warga di Dusun Kala-kala Selatan, Desa Pompengan Tengah Kec. Lamasi Timur Kabupaten Luwu, Nasruddin, akhirnya menyerahkan diri ke Mapolsek Lamasi Polres Luwu, Rabu (17/05/2023).

Kapolres Luwu, AKBP Arisandi, S.H., S.I.K., M.Si. saat ditemui di ruangan kerjanya membenarkan bahwa pelaku penganiyaan sdr. Nasruddin telah menyerahkan diri ke Mapolsek Lamasi Polres Luwu.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut setelah Kapolsek dan Unit Reskrim Polsek Lamasi melakukan pendekatan dengan keluarga pelaku, keluarga pelaku lalu ke Pinrang menjemput pelaku berinisial SA alias Bapak Oca (43) dan membawanya ke Kapolsek Lamasi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Apapun motifnya, perbuatan penganiayaan terhadap siapapun tidak dibenarkan dan merupakan perbuatan pidana,” ungkap AKBP Arisandi, Jumat (19/05/2023).

Sementara itu, Kapolsek Lamasi, AKP Yunus Mangiwa menjelaskan bahwa pelaku SA alias Bapak Oca (43) melakukan penganiayaan kepada korban Nasruddin. M dengan menggunakan pisau taji ayam petarung.

“Dengan cara menusuk leher korban sebanyak satu kali, lalu ke samping depan korban lalu kembali melayangkan taji ayam yang di pegangnya ke bagian belakang tubuh korban sebanyak satu kali, kemudian pelaku lari dan saat melalui jembatan sungai Lamasi. Pelaku membuang pisau taji ayamnya di sungai dan langsung berangkat ke Kabupaten Pinrang,” terang AKP Yunus Mangiwa.

Diketahui, kejadian penganiayaan oleh SA kepada korban Nasruddin terjadi pada hari Sabtu, 13 Mei 2023 sekitar pukul 00.15 Wita di Dusun Kala-kala Selatan Desa Pompengan Tengah Kec. Lamasi Timur Kab. Luwu.

Menurut keterangan warga sekitar, awalnya korban duduk di depan sebuah tempat acara pernikahan kemudian pelaku melintas dengan mengendarai sepeda motornya. Tanpa diketahui sebabnya, korban lalu mengejar pelaku sampai sekitar 100 meter dari tempat acara, pelaku pun berhenti dan terjadilah penganiayaan terhadap korban.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 351 ayat (1) dan (2)  dengan ancaman pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun. (**)

Pos terkait