TOP-NEWS.co.id – Pergerakan harga jual lada (merica) di Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2022 ini mulai stabil, saat ini angkanya sudah berkisar Rp 70 Ribu per kilonya.
Itu disampaikan Kepala Bidang Perkebunan di Dinas Pertanian Luwu Timur, Muhtar saat dikonfirmasi kemarin
Dikatakan Muhtar , pergerakan harga tersebut masih terbilang baik, bahkan ia meyakini harga tersebut akan naik lagi.
Dikatakan Muhtar, Harga merica sebelumnya sangat turun drastis, bahkan pernah mencapai Rp 30 Ribu per kilogram, sementara di masa jayanya dulu pernah mencapai Rp 150 per kilo di tahun
tahun 2015.
“Alhamdulillah, sudah di angka 70 Ribu per kilogram, Harga ini sudah dianggap mulai stabil,”kata Muhtar
Muhtar pun tak menampik, dimana sebelumnya petani lada sempat terpuruk dengan Harga yang turun drastis.
Bahkan membuat banyak petani petani lada yang tinggalkan kebunya , bahkan ada yang dijual.
Sehingga , kata muhtar , melihat kondisi harga sekarang yang saat ini sudah menyentuh 70 Ribu Itu sudah sedikit membantu petani lada.
“artinya semangat dan gairah petani untuk memeilihara dan mengurus kebunnya itu kembali lagi,”
Menurut muhtar, lada ini kan komoditi ekspor, jadi yang namanya fluktuasi harga itukan biasa.
“Namanya komoditi ekspor , harga itukan ditentukan kondisi perdagangan global, bayarannya kan lebih besar di luar negeri yang di Ekspor,”katanya
Ditambahkan Muhtar, di Kabupaten Luwu Timur ada 6 desa di Kecamatan Towuti, yang jadi lumbung merica.
Yaitu desa Bantilang, Masiku, Tokalimbo, Ranteangin dan Loeha. Lima Desa ini mampu menghasilkan puluhan hingga ratusan ton merica setiap tahunnya.
Sebagai Informasi, luas areal tanaman lada di Kabupaten Luwu Timur mencapai 5.926,13 hektar dan disebut terbesar di Sulawesi.
Sementara jumlah produksi mencapai 4.174,36 ton dan produktivitas rata2 tertinggi se indonesia sebesar 1,5 ton/ha/tahun.
Itu sesuai data dari Dinas Pertanian Luwu Timur tahun 2021, luas lahan terbagi di 11 kecamatan.
Kecamatan Towuti yang paling luas lahan merica dengan 3,832 ha, Wasuponda 699 ha, Burau 262 ha, Malili 278 ha
Selain itu, Tomoni 168 ha, Nuha 130 ha, Wotu 102 ha dan sisanya tersebar di kecamatan lain.
Adapun sentra produksi Lada Luwu Timur tersebar di empat kecamatan yaitu ; Towuti, Nuha, Wasuponda dan Malili.