LUWU UTARA | TOP-NEWS.co.id – PT Bank Negara Indonesia (BNI) Persero Tbk menggandeng Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, melalui Dinas Pendidikan untuk bekerjasama dalam pengelolaan Bank Sampah melalui BNI.
Hal ini terungkap dalam kegiatan Pemanfaatan Fasilitas Jasa dan Layanan Perbankan dan Dukungan Program Smart City yang dilaksanakan BNI secara virtual, di Aula La Galigo Kantor Bupati Luwu Utara, Rabu (24/06/2021).
Kegiatan ini dibuka Wakil Bupati Luwu Utara Suaib Mansur, dan diikuti secara virtual oleh Pimpinan Cabang BNI se-Indonesia.
Pelibatan Dinas Pendidikan dalam kegiatan ini dalam rangka mengajak para siswa di Luwu Utara, khususnya jenjang SD dan SMP, untuk gemar menabung, peduli lingkungan sehat, serta senantiasa menjaga pola hidup bersih dan sehat.
Wabup Suaib Mansur menyambut baik kerjasama yang digagas tersebut.
“Bicara Bank Sampah, tentu manfaatnya banyak sekali. Pertama, bagaimana kita berpartisipasi untuk melestarikan lingkungan hidup, khususnya dalam pengelolaan sampah,” kata Suaib saat membuka kegiatan tersebut.
Ia mengatakan, meski sampah berkonotasi negatif, tapi menurut dia, sampah juga memiliki prospek yang bernilai ekonomis jika dikelola dengan baik. Ia menyebutkan, langkah BNI menggandeng Dinas Pendidikan dinilai tepat.
“BNI menggandeng Dinas Pendidikan saya kira tepat dalam rangka memberikan kesadaran kepada para peserta didik untuk mengubah pola hidup yang lebih baik dan sehat,” terang dia.
Olehnya itu, dia mengapresiasi apa yang dilakukan BNI dengan pengelolaan bank sampah dan penerapan smart city di Luwu Utara.
“Saya salut BNI bisa berpartisipasi mengingatkan dan memperhatikan pola hidup kita dengan tujuan akhirnya adalah bagaimana sampah ini bisa dikelola dengan baik. Inilah keterkaitan antara Bank Sampah dan Smart City,” tandasnya.
Sementara Kadis Pendidikan Lutra, Jasrum, mengatakan, Bank Sampah BNI akan fokus dulu kepada siswa SD dan SMP. Mengingat kedua jenjang pendidikan ini masih dalam kewenangan Pemda.
“Ini kan baru pengenalan. Jadi, untuk sementara siswa SD dan SMP dulu yang kita ajak menabung di Bank Sampah. Nah, hasil penjualan sampah yang dikonversi menjadi uang ini, kita harap para siswa membuka Buku Rekening Bank Sampah melalui BNI,” papar Jasrum.
Ia menyebutkan, apa yang dilakukan BNI dan Pemda Lutra adalah bagian dari upaya keduanya mengajak peserta didik untuk peduli lingkungan sekitar dengan senantiasa mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
“Tapi ini tidak hanya berlaku untuk para siswa saja, masyarakat lain pun bisa menabung di Bank Sampah, termasuk para guru. Nah, ke depan juga akan ada kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup terkait hal ini,” pungkasnya. (Mr/LH)